Dalam luput kata dan laku, berbilang bulan telah melukai hati. Sampai luput dan malu berbilas syahdu, maafkan salah dan dosa di hari yang Fitri.
Setelah kata-kata kasar melukai hati, dan prilaku tanpa pikir menyinggung nurani. Hari ini tanpa maafmu mengucap di bibir, seperti kosong diri tak lagi fitri. Selamat Hari Raya Idul Fitri
Sebulan berbilang waktu menahan hawa nafsu, mencuci hati yang kotor dan berdebu. Kini tiba masanya sampai hari kemenangan, berharap tak lagi berbuat luput salah dan lupa.
Jika maaf adalah obat dari penyakit gawat yang aku derita, maka ikhlas adalah air yang aku harapakan engkau berikan, agar obat itu dapat aku minum.
Jarak memang membuat tangan kita tak bisa berjabat. Namun maaf mu tetap aku harapkan tertulis lewat pesan yang kau balas setelah ini.
Simpati dari mu sungguh tak aku harapkan, Fren. Namun jika Mentari masih bersinar, dan pertemanan kita masih Axis, tolong berikan aku maaf dengan ukuran XL!
Mudik ku bersusah payah, hanya demi maaf dan ikhlas dari Ibu dan Ayah. Maafkan anakmu karena belum bisa membawa, menantu yang baik seperti yang kau minta.
Maaf ya kawan, jika ada tindak yang kelewat batas. Maaf ya kawan, jika ada kata yang tak tersaring. Hanya maaf, kawan… yang aku pinta di hari fitri nan suci ini. Minal Aidin Wal Faidzin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar