Nasional PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) segera membangun pelabuhan baru di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pelabuhan baru ini bernama Gili Mas New Port, yang terletak di Gili Mas, Kecamatan Lembar, tak jauh dari Pelabuhan Lembar. Pelabuhan ini diperuntukkan bagi kapal yang mengangkut pangan dari Nusa Tenggara Barat.

Pelabuhan yang mampu menampung kapal pengangkut komoditas pangan dengan kapasitas 3,5 juta ton ini tentu tak bisa dipisahkan dari program tol laut pemerintah. Jika Pelabuhan Gili Mas telah beroperasi dengan baik, komoditas unggulan Nusa Tenggara Barat, khususnya Lombok Barat, bisa diangkut dari sana, yaitu 2,5 juta ton jagung dan satu juta ton padi.

Lombok pun akan didarati kapal-kapal generasi ketiga dengan kapasitas besar dan kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan asing. Selain itu, pelabuhan ini diproyeksikan dapat disandari kapal-kapal pesiar pada 2018. Belum lama ini, sekitar 4.700 penumpang kapal pesiar datang ke Lombok, tapi yang turun hanya 1.700 orang. Sementara yang lain memilih diam di dalam kapal. Sebab, untuk mendarat, mereka harus diangkut menggunakan kapal kecil ke Pelabuhan Lembar.

Industri pariwisata yang berkembang di Nusa Tenggara Barat membutuhkan pelabuhan yang memadai. Setelah Ampenan, kemudian Lembar, kini Gili Mas di Lombok Barat bakal menjadi pelabuhan internasional di kawasan timur Indonesia.

Pada 2016 terdapat 18 kapal pesiar yang dijadwalkan sandar di Pelabuhan Lembar. Tren kedatangan cruise pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, pembangunan pelabuhan baru di Gili Mas dinilai penting seiring dengan kebutuhan pelayanan penumpang wisatawan. Selama ini, penumpang kapal pesiar yang singgah ke Lombok harus diangkut dulu ke daratan menggunakan sekoci. Sebab, kedalaman perairan Pelabuhan Lembar kurang dari minus 10 LWS (low water springs).

Berbeda dengan Lembar, Pelabuhan Gili Mas memiliki kedalaman perairan -16 sampai -18 LWS, sehingga kapal cruise berukuran besar dapat langsung menurunkan penumpang. Selain fasilitas terminal penumpang, Pelindo III berencana akan membangun terminal peti kemas pada akhir 2016. Terminal peti kemas ini ditargetkan selesai pada 2018. Pelindo kini tengah berupaya membebaskan 50 hektare lahan dari total kebutuhan 100 hektare. Adapun nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, Pelabuhan Gili Mas dapat menopang kemampuan pengangkutan barang di Nusa Tenggara Barat. “Sebab, saat ini Pelabuhan Lembar tidak dapat menampung pengangkutan barang, dan kapal pesiar semakin banyak yang merapat di Lombok,” katanya. (*)