Tekno, Bandung - Peristiwa gempa dan tsunami di wilayah Aceh masih jadi perhatian peneliti. Sebuah tim riset dari Bandung menemukan jejak tsunami purba di Aceh Selatan. Wilayah itu tergolong jarang diteliti karena fokus penelitian lebih banyak di bagian Aceh Utara.

Tim tersebut terdiri dari Purna Sulastya Putra, Supartoyo, dan Nia Kurnia Praja. Ketiganya peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Hasil riset itu mereka paparkan di acara Geotechnology Expo di kantor LIPI Bandung, 14 Desember 2016.

Survei paleotsunami (tsunami purba) mereka lakukan di wilayah pesisir barat Aceh Selatan. Tim terlebih dulu mencari lokasi terbaik, yaitu daerah yang tanahnya masih mengawetkan endapan hasil kejadian tsunami di masa silam. “Lokasi tersebut diantaranya berupa rawa, lagun, atau sawah,” kata Purna.

Survei itu disertai pengeboran dengan tangan, pengamatan data stratigrafi (lapisan batuan) hasil pengeboran, dan pengambilan contoh untuk analisa sedimentologi dan mikropaleontologi di laboratorium. Dari beberapa lokasi survei yang didatangi, kata Purna, ada dua tempat yang mengindikasikan adanya endapan tsunami purba.

Di Sibadeh, tim menemukan sebuah kandidat paleotsunami berupa lapisan pasir sedang hingga kasar di antara lapisan gambut pada kedalaman 220 sentimeter. Ketebalan lapisan pasir itu maksimal 10 sentimeter.

Adapun di lokasi lain, Ladang Tuha, tim mendapat sebuah kandidat paleotsunami berupa lapisan pasir sedang hingga halus pada kedalaman 130 sentimeter dengan ketebalan maksimal 6 sentimeter.

Purna mengatakan, kedua temuan tersebut bisa jadi berasal dari kejadian tsunami yang sama atau berbeda waktunya. Riset tersebut kini belum final. Kelak hasil riset dan data survei tsunami purba di Aceh Selatan itu akan digunakan salah satunya untuk mengetahui waktu perulangan kejadian tsunami.

ANWAR SISWADI