Tampilkan postingan dengan label Tekno. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tekno. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Desember 2016

3 Barang Paling Diminati Saat Harbolnas 2016

Tekno, Jakarta - Hari Belanja Online Nasional 2016 telah selesai digelar oleh lebih dari 200 bisnis online. Selama tiga hari penyelenggaraannya, lembaga riset PT Nielsen Indonesia memprediksi telah terjadi transaksi dengan nilai total Rp 3,3 triliun.

“Barang yang paling banyak diminati adalah fashion, gadget, dan produk elektonik,” kata Rudi Sumantri, Direktur PT Nielsen Indonesia, di D Lab Menteng Jakarta Pusat, Senin 19 Desember 2016.

Pada penyelenggaraan Harbolnas 2016, Nielsen mendapati ada peningkatan pola belanja konsumen Indonesia. “Fashion, kosmetik dan kebutuhan sehari-hari mengalami banyak perubahan dan peningkatan,” kata Rudi.

Rudi menambahkan bahwa produk kebutuhan sehari-hari mengalami peningkatan tertinggi dengan porsi peningkatan 9 persen dari tahun lalu.

Peningkatan terbesar kedua terjadi pada produk kosmetik sebesar 7 persen lebih tinggi dibandingkan 2015. Sedangkan peningkatan tertinggi ketiga terjadi pada produk fashion yang bertambah 3 persen dari tahun sebelumnya.

Rudi menjelaskan berdasarkan urutan barang yang dibeli konsumen online Indonesia, pembelian terbanyak terjadi pada produk fashion dan pakaian olahraga sebesar 68 persen. Pembelian terbesar kedua pada produk teknologi dan gawai sebesar 44 persen.

Pembelian tertinggi ketiga dilakukan pada produk elektronik sebesar 35 persen. Sedangkan travel di posisi keempat memegang porsi 31 persen.

Produk kelima terbanyak adalah kosmetik dengan porsi 27 persen. Sedangkan kebutuhkan sehari-hari memegang porsi 21 persen.

Nielsen juga mencatat pembelian yang dilakukan di peringkat 7 hingga 10 adalah pembayaran tagihan atau top up sebesar 21 persen, makanan dan minuman sebesar 14 persen, buku dan alat tulis sebesar 8 persen, dan tiket acara sebesar 5 persen.

Sedangkan jika diperinci lebih jauh produk fashion yang paling diincar adalah pakaian, tas dan dompet. Kemudian pada kategori produk teknologi dan gawai, yang paling diincar untuk dibeli adalah aksesoris komputer dan aksesoris ponsel.

Konsumen juga banyak mengincar produk elektonik dengan detail ponsel dan pengeras suara atau speaker. Lalu terahir pada kategori travel produk yang dibeli konsumen terbanyak adalah tiket penerbangan.

MAYA NAWANGWULAN

Baca:
Raksasa Smartphone Dunia Berlomba Ciptakan Layar Lipat
Setelah Mi5, Ini Perangkat Xiaomi yang Dapat Update Nougat
LG Luncurkan Tablet G Pad III 10.1 dengan CPU Octa Core

AC Nielsen: 61 Persen Pengguna Internet Ikut Harbolnas 2016

Minggu, 18 Desember 2016

Setelah Mi5, Ini Perangkat Xiaomi yang Dapat Update Nougat

Raksasa Smartphone Dunia Berlomba Ciptakan Layar Lipat

Tekno, Jakarta - Pelan tapi pasti smartphone yang dapat dilipat akan menjadi kenyataan. Samsung yang mungkin akan menjadi pelopor kini tidak sendirian. Pasalnya, LG Display tengah mengembangkan panel OLED dengan dibantu sejumlah produsen teknologi kelas kakap.

Sebuah laporan dari Korea Selatan menyatakan LG Display telah bermitra dengan Apple, Google dan Microsoft untuk menciptakan tampilan panel yang dapat dilipat. Divisi smartphone LG juga tengah mempersiapkan diri.

Ini bukan kabar pertama yang menyebutkan LG tengah mengembangkan smartphone yang dapat dilipat. Sudah setahun sejak LG menunjukkan unit prototipe dari perangkat itu sehingga produksi massal diperkirakan tidak akan lama lagi.

Meski demikian, analis berspekulasi Samsung mungkin memiliki lebih berpengalaman dalam produksi massal layar yang dapat dilipat.

Laporan itu tidak memberi informasi cukup banyak untuk handset yang diharapkan menjadi perangkat konsumen, meskipun panel OLED fleksibel diisyaratkan akan hadir untuk iPhone yang akan diluncurkan pada 2017.

Namun, "fleksibel" dalam pengertian ini mungkin hanya berarti "melengkung", dan tidak benar-benar dilipat. Rumor menyebut Samsung akan menjadi pemasok layar lengkung untuk Apple, namun hanya waktu yang dapat menjawab hal itu, demikian GSM Arena.

ANTARA

Lambe_turah Masuk Lima Hal yang Menghebohkan Internet 2016

Tim LIPI Temukan Jejak Tsunami Purba di Aceh Selatan

Tekno, Bandung - Peristiwa gempa dan tsunami di wilayah Aceh masih jadi perhatian peneliti. Sebuah tim riset dari Bandung menemukan jejak tsunami purba di Aceh Selatan. Wilayah itu tergolong jarang diteliti karena fokus penelitian lebih banyak di bagian Aceh Utara.

Tim tersebut terdiri dari Purna Sulastya Putra, Supartoyo, dan Nia Kurnia Praja. Ketiganya peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Hasil riset itu mereka paparkan di acara Geotechnology Expo di kantor LIPI Bandung, 14 Desember 2016.

Survei paleotsunami (tsunami purba) mereka lakukan di wilayah pesisir barat Aceh Selatan. Tim terlebih dulu mencari lokasi terbaik, yaitu daerah yang tanahnya masih mengawetkan endapan hasil kejadian tsunami di masa silam. “Lokasi tersebut diantaranya berupa rawa, lagun, atau sawah,” kata Purna.

Survei itu disertai pengeboran dengan tangan, pengamatan data stratigrafi (lapisan batuan) hasil pengeboran, dan pengambilan contoh untuk analisa sedimentologi dan mikropaleontologi di laboratorium. Dari beberapa lokasi survei yang didatangi, kata Purna, ada dua tempat yang mengindikasikan adanya endapan tsunami purba.

Di Sibadeh, tim menemukan sebuah kandidat paleotsunami berupa lapisan pasir sedang hingga kasar di antara lapisan gambut pada kedalaman 220 sentimeter. Ketebalan lapisan pasir itu maksimal 10 sentimeter.

Adapun di lokasi lain, Ladang Tuha, tim mendapat sebuah kandidat paleotsunami berupa lapisan pasir sedang hingga halus pada kedalaman 130 sentimeter dengan ketebalan maksimal 6 sentimeter.

Purna mengatakan, kedua temuan tersebut bisa jadi berasal dari kejadian tsunami yang sama atau berbeda waktunya. Riset tersebut kini belum final. Kelak hasil riset dan data survei tsunami purba di Aceh Selatan itu akan digunakan salah satunya untuk mengetahui waktu perulangan kejadian tsunami.

ANWAR SISWADI

Rabu, 30 November 2016

Gaet Investor Baru, Grab Beri Opsi Sewa Mobil ke Pengemudi

Luncurkan Printer Besar, Canon Incar Pasar Fotografer  

Luncurkan Printer Besar, Canon Incar Pasar Fotografer

Tekno, Jakarta - Perusahaan Canon memperkenalkan empat varian mesin cetak format besar terbaru, Pro-520, Pro-540 (dengan delapan warna), Pro-540S, dan Pro-560S (dengan 12 warna). PT Datascrip, selaku distributor Canon di Indonesia, merilis keempat printer tersebut di Bintang Ballroom Hotel Ramada Bintang, Kuta, Bali, Rabu, 30 November 2016.

Andreas Pakasi, Marketing Manager PT Datascrip, mengatakan keempat mesin cetak format besar tersebut hadir dengan teknologi tinta chroma optimiser. "Tinta ini memberikan hasil cetak berkualitas tinggi," ujarnya saat peluncuran. Menurut dia, printer Canon terbaru ini sangat cocok untuk mencetak fine art fotografer profesional ukuran besar, seperti mencetak poster, banner, hingga kanvas.

Canon menyematkan pula tinta pigmen Lucia Pro yang baru untuk meningkatkan akurasi warna dan ketahanan terhadap goresan pada gambar. Dengan print head lebih lebar 1,28 inci dan teknologi anti-clogging, keempat printer ini mampu mencetak dengan efisien sekaligus mengurangi siklus pembersihan. Artinya, irit kertas dan tinta.

"Tagline dari produk ini adalah Red Line for Professional. Desain hitam dengan aksentuansi garis merah pada bodi sama halnya dengan lensa Canon EF L-Series. Artinya itu melambangkan kualitas gambar mutakhir," ujar Andreas. Pro-540 dan Pro-540s mampu mencetak hingga ukuran kertas 44 inci, Pro-560S hingga 60 inci, dan Pro-520 mencapai 12 inci.

Dari segi teknologi pendukung, semua seri mesin cetak format besar terbaru ini dibekali dengan layar sentuh 3,5 inci, koneksi Wi-Fi dan LAN, serta dapat mencetak berformat PDF atau JPEG. "Target pengguna kita adalah foto studio, percetakan, pameran atau art production yang memang butuh warna sempurna," tutur Andreas.

Di Indonesia, Pro 520 dipasarkan dengan harga Rp 85 juta, ImagePrograf Pro 540 dan 540S masing-masing dibanderol Rp 110 juta dan Rp 100 juta. Model tertinggi, ImagePrograf Pro 560S dihargai Rp 200 juta.

PT Datascrip turut memberikan perlindungan garansi untuk keempat seri tersebut. "Khusus untuk bagian head printer, kami berikan garansi seumur hidup," kata Andreas.

Peluncuran imagePrograf seri terbaru ini turut dihadiri Norifumi Tikajima, Senior General Manager Large Format Printer Products Business Planning Center Canon Inc.,Tajima Tomokazu selaku Wide Format Printer Product Marketing Department Canon Singapura, serta Canon Division Director PT Datascrip, Merry Harun.

AMRI MAHBUB